aku tak hendak hentakkan kaki tanda aku mengamati
ketika kau terus berusaha menggerus yang kujalani
aku hanya berusaha berseru kepadaku
dan tertawa seperti biasa
sesuatu yang takkan bisa kau mengerti
sesuatu yang takkan bisa kau curi
dan ketika kuberbalik meneruskan memulai yang baru
....
kau dibelakangku menjilati
itulah yang membedakan darahku
No comments:
Post a Comment