Thursday, March 29, 2007

"hari ini kita masing masing sedang pusing..."

Hmmm...sore sore ke warnet...baru 10 menit online...seperti biasa..masih buka email etc....komputer samping datang seorang cewek...masih seperti biasa...tidak peduli...karena saya bukan siapa siapa...beberapa menit berlalu dengan percuma...koneksi internet error...saya masih biasa biasa saja...coba lagi...coba lagi....tiba tiba...ada suara orang (tepatnya cewek)...ngomong dengan kerasnya...ternyata teman cewek di komputer sebelah...tidak tahu apa yang mereka bicarakan...tapi begitu keras...sepertinya mengandung amarah, dongkol, kecewa...ato apalah....sampe aku nengok ke operator warnet-nya lirak lirik ke arah mereka...manggut manggut gaya dengerin lagu (padahal lagunya lagi gak disetel???) seperti ada sesuatu...tapi entah...sedikit mengganggu...kayak warnetnya sendiri aja...huh...tapi saya biasa biasa saja...sambil pasang "headset"....nyalain winamp...puter lagunya Pearl Jam "World Wide Suicide".....Hmmm....cukup menghibur untuk sekedar jadi soundtrack sore ini........dan waktu berjalan.....

Cheers!!!!

Friday, March 23, 2007

Band-ku

1997 - Sandal JApit Super
1998 - Jellinick, Anarki
2000 - The Poisoned Garden
2001 - Amadeus
2002 - Clove
2003 - Kereta
2005 - Flick
2006 - Arafuru
2007 - Patricia And The Outstanding Army's

to be continued.....

Friday, March 09, 2007

antistop

sekali terarungi...takkan kembali...karena berputar itu tidak diam...karena berputar itu mengitari...walau harus kembali lagi...kau dapat penuh kendali...gerak kembali...mengisi lagi...mengarungi lagi...lagi...lagi.................dan....lagi

Saturday, March 03, 2007

Ia yang memikul raganya....

jika waktu berlalu
dan kau lelah memikul raga
cari pagi ini
cari awan yang seperti ini
seolah aku pergi

jika datang kecuali
jangan merasa kau yang diberi
karena semua milik-Nya
mutlak
bukan untuk dieksekusi


malam malam kering
diguyur hujan satu
jangan menggerutu
karena yang lalu akan berlalu
yang baru akan menuju

meski malam masih tetap sama


;ditulis setelah membaca Serat Centhini: "Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan, Ia Yang Memikul Raganya"