dehaka
Selamat Datang di dunia sunyi saya...
Saturday, March 30, 2013
Uap
surat cinta kita adalah sinikal dan benci, rindu kita ajal dan mimpi, kita adalah cerita bersambung di lain halaman, dengan judul berbeda, yang akan dibakar hidup-hidup tak sempat menguncup, tak sempat terkecup, hanya jadi bunga-bunga mimpi biasa, di jalanan... di pasaran angan... di tempat dimana kau buang keluhan, lain bayangan, lain luka dan adegan....aku jadi yang lain dari yang sama, dan gagap menetap karena kau hisap...
Bianglala sirna
senja dihalau hujan
sebagian lari merindukan
sebagian lagi menantang di jalanan
dan yang lainnya bersembunyi di lubang serapan,
- dilupakan...
sebagian lari merindukan
sebagian lagi menantang di jalanan
dan yang lainnya bersembunyi di lubang serapan,
- dilupakan...
SepertiGaMalam
seperti dihuni ribuan kelelawar dan burung hantu, begitu kelam...
seperti dihinggapi kupu-kupu biru pemanis tamanmu...indah
seperti dihadiri seratus ribu orang yang rindu pantai -menginginkan santai
seperti dijatuhi segepok uang palsu, dibodohi masa lalu...
seperti mimpi tadi malam tapi tak ingat lagi...jangan diteruskan...
seperti ada yang pulang melepas bebas semua beban...segera...
seperti sudah tapi belum selesai, pembunuhan berantai
seperti bara menyala menyulut mulutmu, bisu
seperti benar-benar...
seperti mengalahkan raksasa, bangga...
seperti tidak ada dalam cerita (kehilangan alat tulis)
seperti disediakan tenang...senang...terang...lalu merasa menang!
*sudah jam dua dini hari, biarkan aku ditonton televisi.
seperti dihinggapi kupu-kupu biru pemanis tamanmu...indah
seperti dihadiri seratus ribu orang yang rindu pantai -menginginkan santai
seperti dijatuhi segepok uang palsu, dibodohi masa lalu...
seperti mimpi tadi malam tapi tak ingat lagi...jangan diteruskan...
seperti ada yang pulang melepas bebas semua beban...segera...
seperti sudah tapi belum selesai, pembunuhan berantai
seperti bara menyala menyulut mulutmu, bisu
seperti benar-benar...
seperti mengalahkan raksasa, bangga...
seperti tidak ada dalam cerita (kehilangan alat tulis)
seperti disediakan tenang...senang...terang...lalu merasa menang!
*sudah jam dua dini hari, biarkan aku ditonton televisi.
Unsur api
mengutip yang tersurat, kita ini dari tanah, unsur biasa dari antah-berantah, dari konon, yang kita percaya
mengintip yang tersirat, kita ini dari bawah, unsur biasa dari sumpah serapah, dari konon, yang kita....
kita bukan dari api
maka dari itu berhati
hati-hati menelan semua yang akan mengisi
hati-hati mengungkap benci
hati-hati menangkap arti
hati-hati menyerap isi
hati-hati terbakar api
hati-hati hilang...
makan hatimu sendiri
mengintip yang tersirat, kita ini dari bawah, unsur biasa dari sumpah serapah, dari konon, yang kita....
kita bukan dari api
maka dari itu berhati
hati-hati menelan semua yang akan mengisi
hati-hati mengungkap benci
hati-hati menangkap arti
hati-hati menyerap isi
hati-hati terbakar api
hati-hati hilang...
makan hatimu sendiri
Bias biasa
tak penting akan jadi apa?
aku hanya berlalu
tak menjauh
tak melepuh
lingkaran kita sama
terbakar
tak penting kau simpan dimana
aku penjaga asa
tak mengeluh
tak terbunuh
derita kita sama
terbayar
benda mati isi hati
dibuai mimpi berhari-hari
masih saja menanti
masih saja mengikuti
sampai benar-benar kau merasa tinggi
saat itulah aku berhenti
setara menyatu lagi
30 Desember 2012
aku hanya berlalu
tak menjauh
tak melepuh
lingkaran kita sama
terbakar
tak penting kau simpan dimana
aku penjaga asa
tak mengeluh
tak terbunuh
derita kita sama
terbayar
benda mati isi hati
dibuai mimpi berhari-hari
masih saja menanti
masih saja mengikuti
sampai benar-benar kau merasa tinggi
saat itulah aku berhenti
setara menyatu lagi
30 Desember 2012
Dunia sudah sampai dimana?
dan tiba-tiba aku terbangun, menemukan setiap orang, semua orang menjadi jenius, menjadi penemu menjadi nomor satu, mengalahkan sang pencipta dan pendahulu
dan tiba-tiba aku tersadar, menyadari setiap orang, semua orang adalah jenius, adalah penerus, adalah angka seratus, mengalahkan sang pencari dan pencemburu
tak ada lagi yang dikejar, tak ada lagi yang dicari, semua sama berhala, menyembah diri sendiri, menyembah apa saja, menemukan tuhan yang lainnya, tanpa disadari...kita sama-sama terasing di bumi menua dan sendiri
dan tiba-tiba aku tersadar, menyadari setiap orang, semua orang adalah jenius, adalah penerus, adalah angka seratus, mengalahkan sang pencari dan pencemburu
tak ada lagi yang dikejar, tak ada lagi yang dicari, semua sama berhala, menyembah diri sendiri, menyembah apa saja, menemukan tuhan yang lainnya, tanpa disadari...kita sama-sama terasing di bumi menua dan sendiri
Monday, December 17, 2012
Hati isi hati
Mempelajari jari-jari lingkaran mati
Sejauh mana ku dapat berlari
Mengitari lubang luka-luka menganga
Sedalam apa ku dapat merasa
Kemana arahnya?
Dimana jawabnya?
Jalan satu arah seakan langka
Pemimpi, pencari, pencerah, penggugah,
Penjelas, penjaga, pengeja, pelebur,
Pembasmi, penyebar, pelaku....
Menjadi satu.
Sejauh mana ku dapat berlari
Mengitari lubang luka-luka menganga
Sedalam apa ku dapat merasa
Kemana arahnya?
Dimana jawabnya?
Jalan satu arah seakan langka
Pemimpi, pencari, pencerah, penggugah,
Penjelas, penjaga, pengeja, pelebur,
Pembasmi, penyebar, pelaku....
Menjadi satu.
Tanah merah
Aku tanah...
Kau bakar diam
kau siram meredam
Apapun yang tertanam
Tak kutumbuhkan dendam
Bukan muslihat, hanya agar kau paham
Adaku tak awam
Kau bakar diam
kau siram meredam
Apapun yang tertanam
Tak kutumbuhkan dendam
Bukan muslihat, hanya agar kau paham
Adaku tak awam
Yang itu
Sudah seperti itu
Dan tahu akan jadi seperti itu
Tapi kau tak tahu
Tidak semua seperti itu
Yang begitu itu karenamu
Tahukah jika ada yang tidak seperti itu?
Atau harus kuberitahu?
Lalu setelah tahu masihkah seperti itu?
Sudah seperti itu
Dan kau tahu seperti itu
Tapi kau memaksakan itu
Tidak semua seperti itu
Yang begitu itu karenamu
Kau tahu ada yang tidak seperti itu
Tapi kau terus seperti itu
Atau semuanya kau anggap seperti itu?
Lalu jika ada yang tidak seperti itu
akankah kau tinggalkan yang seperti itu?
Dan tahu akan jadi seperti itu
Tapi kau tak tahu
Tidak semua seperti itu
Yang begitu itu karenamu
Tahukah jika ada yang tidak seperti itu?
Atau harus kuberitahu?
Lalu setelah tahu masihkah seperti itu?
Sudah seperti itu
Dan kau tahu seperti itu
Tapi kau memaksakan itu
Tidak semua seperti itu
Yang begitu itu karenamu
Kau tahu ada yang tidak seperti itu
Tapi kau terus seperti itu
Atau semuanya kau anggap seperti itu?
Lalu jika ada yang tidak seperti itu
akankah kau tinggalkan yang seperti itu?
Kelakar
Berselancar di air tawar
Tak pernah lupa untuk menawar
Selama masih bisa dinalar
Kenapa tidak dikejar?
Lari_larilah menuju luar
Jangan hanya berputar dalam lingkar
Yang itu-itu saja tak gahar
Bakar batas
Bakar batas
Buka pintu biar jelas
Tak pernah lupa untuk menawar
Selama masih bisa dinalar
Kenapa tidak dikejar?
Lari_larilah menuju luar
Jangan hanya berputar dalam lingkar
Yang itu-itu saja tak gahar
Bakar batas
Bakar batas
Buka pintu biar jelas
Disundut
aku seperti terantuk batu
ketika tahu kau tak mau bantu
melulu menularkan kelu
oh...aku dimana?
siapa yang bicara?
aku seperti tertusuk duri
ketika tahu kau hanya membatasi
melulu menyebar alibi
oh...kau siapa?
dimana arahnya?
aku curiga ada tautan dari sekian ujung benang kusut, dimana muara rasa takut berikut sekutunya mengusut, lalu merajut, lalu merunut, membebaskan kalut.
ini sudut
jangan menyulut
aku sudah menyusut
ketika tahu kau tak mau bantu
melulu menularkan kelu
oh...aku dimana?
siapa yang bicara?
aku seperti tertusuk duri
ketika tahu kau hanya membatasi
melulu menyebar alibi
oh...kau siapa?
dimana arahnya?
aku curiga ada tautan dari sekian ujung benang kusut, dimana muara rasa takut berikut sekutunya mengusut, lalu merajut, lalu merunut, membebaskan kalut.
ini sudut
jangan menyulut
aku sudah menyusut
Monday, November 05, 2012
Superambigu
Setelah dengan hormat menolak abu-abu
kini hitam dan putih berkawan baru;
agungnya biru..
kini hitam dan putih berkawan baru;
agungnya biru..
Thursday, October 25, 2012
Hilang
Matahari...
Aku tanah dia air
Tapi cairnya tak lagi mengalir
Hanya aku yang akhirnya mengering
Melihatnya menguap...
Lewat tak tersemat Teracuhkan tak diingat
Aku tanah dia air
Tapi cairnya tak lagi mengalir
Hanya aku yang akhirnya mengering
Melihatnya menguap...
Lewat tak tersemat Teracuhkan tak diingat
Monday, October 08, 2012
Tentang seorang lelaki yang menjadi dungu di ruang tunggu
Dirajutnya
dua sisi tentang nanti
salah satu harus mati
entah suka entah duka
yang kelak tanam aku
utuh
dua sisi tentang nanti
salah satu harus mati
entah suka entah duka
yang kelak tanam aku
utuh
Friday, May 25, 2012
Menunggu es menjadi batu
kau menyuruhku berdoa
sedang kau berbohong
kau menyuruhku berdoa
sedang kau menipu
kau menyuruhku berdoa
sedang kau asyik berisik
kau menyuruhku berdoa
sedang kaku tanganmu tak memberi
kau menyuruhku berdoa
sedang kau rajin menggurui
kau menyuruhku berdoa
sedang kau tak bisa lebih baik
kau menyuruhku berdoa
sedang kau meracau
kau menyuruhku berdoa
sedang kau juga 'hamba'
kau menyuruhku berdoa
tapi kau tak tahu dimana?
kau menyuruhku berdoa
mau apa kau jika aku juga tuhan!
Saturday, April 14, 2012
Sang Penala
dia mengeja setiap kata
tak keliru tak meniru
dia memahat yang terlihat
tanpa mengingat tanpa mengikat
dia mengirim setiap pesan
dengan isi dengan hati
lalu apa yang kau risaukan?
biar kabar baik berbisik:
"aku datang mendamaikan..."
tak keliru tak meniru
dia memahat yang terlihat
tanpa mengingat tanpa mengikat
dia mengirim setiap pesan
dengan isi dengan hati
lalu apa yang kau risaukan?
biar kabar baik berbisik:
"aku datang mendamaikan..."
Subscribe to:
Posts (Atom)